Baru-baru ini Presiden Republik Indonesia yaitu Joko Widodo atau biasa yang dikenal dengan Presiden Jokowi melakukan reshuffle terhadap mentri-mentri yang dianggap tidak maksimal, salah satunya juga Mentri social atau Mensos yang kini diisi oleh mantan walikota Surabaya, Tri Rismaharani.
Tri Rismaharani baru saja melakukan perjalanan dari kota Jakarta ke Surabaya untuk menyelesaikan tugasnya sebagai walikota, menariknya dalam perjalan menuju kota Surabaya Tri Rismaharani atau yang biasa di sapa dengan bu Risma tidak memilih menggunakan transportasi udara.
Bu Risma memilih menggunakan transportasi darat untuk melakukan perjalanan, hal itu ia lakukan bukan tanpa alasan. Sebagai Mensos yang baru, ia memiliki tanggung jawab untuk melihat warga-warga yang kesusahan, untuk itu ia melakukan perjalanan darat agar bisa blusukan ke daerah-daerah yang ia lewati sepanjang perjalanan.
Kunjungan perdana Bu Risma dilakukan pada hari minggu, 27 Desember 2020 yang dilakukan di Desa Krebet, Kecamatan Jambon, Kabupaten Ponorogo.
Dengan didampingi oleh Direktur Jendral Rehabilitas Sosisal yaitu Harry Hikmat, bu Risma menyapa para penyandang disabilitas intelektual yang sudah diberi pembekalan dengan layanan vokasional.
Bu Risma berharap dengan adanya pemberdayaan tersebut para penyandang dapat terlepas dari ketergantungan terhadap orang lain.
Selain berkunjung, ia juga sudah mempersiapkan sesuatu yang dapat dibudidayakan. Bu Risma membawa bibit lele yang ia harap dapat membantu para warga disana.
“ini saya juga bawa bibit lele, nanti kita liat progress bagaimana, kalau ini bagus bisa diberdayakan untuk warga, meskipun ini berat tetapi ini harus dilakukan” tegas Risma.
Ia juga menambahkan bahwa ia tidak hanya ingin memberikan bantuan saja, namun ia mau memperhatikan apsek kelanjutannya bagaimana.
Selain itu Bu Risma juga sudah mempersiapkan pemberdayaan yang seperti yang sudah dilakukan di Kab Ponorogo itu, namun Risma meminta bantuan dari para rector universitas seperti Universitas Papua, Universitas Nusa Cendana dan Universitas Cendrawasih. Hal tersebut ia lakukan karena ia menganggap para kampus mengetahui antropologi yang akan memudahkannya dalam membuat kebijaklan.
Dalam kesempatan itu juga bu Risma memberikan bantuan kepada para penyandang seperti kursi roda, APD, dan masih banyak lagi.